Kalau China punya Diana dan Holga, penggemar lo-fi / toycam Indonesia patut bangga dengan kamera buatan Indonesia ini. Siapa yang tidak kenal dengan kamera ini ?, the one and only Fujica M1 (atau Fujica MA-1 versi internasionalnya).
Kamera ini Diproduksi mulai awal tahun 80an. Fujica MA-1 adalah varian akhir dari M1 yang ditampilkan pada Photokina 1982. Dari tahun 1985, kamera ini juga tersedia dalam warna biru dan merah.
Ini adalah kamera low-end, dengan fokus tetap f 8/ 42mm lensa Fujinon dengan 3 elemen, setting aperture dengan dua simbol cuaca (cloudy f / 8 dan sunny f / 11) dan setting aperture untuk lampu kilat (flash f / 8).
Hanya ada satu kecepatan rana sekitar 1/ 60 sampai 1 / 100 detik. Jadi jangan goyang saat mengambil gambar, atau kamu akan mendapati hasil foto yang goyang (shaking)
Kamera ini mempunyai sistem pemutar dengan roda bergerigi dengan tombol shutter hijau dengan bentuk persegi panjang.
View findernya yang agak ke kiri menyebabkan paralax errornya yang cukup berpengaruh, apalagi kamera lo fi seperti ini jarang dilengkapi paralax compentation
ISO yang direkomendasikan untuk kamera ini ISO 100 sudah cukup untuk kondisi cuaca cerah di Indonesia yang terletak di kahtulistiwa
Sepertinya mereka lupa untuk mendesain speed blub pada kamera ini, jadi jika ingin mengambil foto di tempat yang kurang cahaya coba gunakan ISO yang lebih tinggi atau dengan Flash. Dan ada satu lagi tidak adanya fitur multiple exposure, tapi untung saja sistem kamera ini dapat diakali dengan jurus tiga jari.
Fokus di kamera ini lumayan membingungkan. Kamera ini mempunyai fokus hanya sekitar 0,5 meter sampai 2 meter. Jadi kamera ini tidak terlalu cocok bila kamu ingin mendapatkan gambar landscape yang fokus. Tapi kamera ini cocok untuk foto portrait atau jarak dekat.
Jangan berharap kamu akan mendapatkan flare dari kamera ini, setelah saya coba berkali kali untuk mengambil foto menghadap matahari, saya mendapati hasilnya tanpa flare sama sekali, kalaupun muncul flare tidak berbentuk lingkaran seperti pada Vivitar UWS
Vignette di kamera ini lumayan unik, terkadang muncul di sebelah saja , tapi paling banyak muncul di bagian atas gambar, kemungkinan besar terjadi vignette karena pengaturan aperture unik berupa plat yang menutupi bagian bawah saja
Hot shoenya yang tebal kadang tidak muat untuk beberapa flash. Dan untuk flash dengan ukuran besar kadang sampai menutupi tombol shutter
Karena umur kamera ini yang lumayan tua, perlu untuk membersihkan lensanya, cukup dengan air dan lap yang lembut, agar didapatkan hasil foto yang lebih jernih
Plus
Kamera ini layak untuk dimiliki penggemar lo-fi / toycam Indonesia, apalagi kamera buatan Indonesia ini sudah tidak diproduksi lagi, hanya sebagian didapatkan dari pasar loak
Dengan harga yang lumayan murah, hasilnya hampir bersaing dengan Holga 135 (BC)
Minus
Tidak ada fitur Blub dan fokus yang lumayan aneh
Spesifikasi Teknik Fujica M1
Merek : Fujica
Model : M-1 / MA-1
Negara pembuatan : Indonesia
Awal produksi : 1982
Film format : 135 atau 35mm
Aperture : Flash f/8, Cloudy f/8, dan Sunny f/11
Shutter Speed : Sekitar 1/60 sampai 1/100 detik
Fokus : Free fokus dengan jarak terdekat 0,5 meter
Format gambar : 24mm X 36mm
Lens : 42mm f/8
Recommendasi ISO : 100
Dimensi : 11,4 cm x 7,1 cm x 5,4 cm
Berat: : 180 gram
Akesori : flash, hand strap, lens cap, soft case, manual book
Link yang relevan
Profil pembuat kamera Fujica M1
http://www.pdat.co.id/ads/html/S/ads,20030625-93,S.html
Review Fujica M1 oleh Dimas Ario
http://thepopism.multiply.com/photos/album/61/Selayang_Pandang_Mengenai_Kamera_Fujica_M1
Review Fujica M1 oleh Dimas Ario di Blog FourCornersDark (Nic Nichols)
http://nicnichols.com/FourCornersDark/?page_id=790
Spesifikasi Teknik Fujica M1
http://www.collection-appareils.fr/fuji/html/fujica_ma_1.php
Kamera ini Diproduksi mulai awal tahun 80an. Fujica MA-1 adalah varian akhir dari M1 yang ditampilkan pada Photokina 1982. Dari tahun 1985, kamera ini juga tersedia dalam warna biru dan merah.
Ini adalah kamera low-end, dengan fokus tetap f 8/ 42mm lensa Fujinon dengan 3 elemen, setting aperture dengan dua simbol cuaca (cloudy f / 8 dan sunny f / 11) dan setting aperture untuk lampu kilat (flash f / 8).
Hanya ada satu kecepatan rana sekitar 1/ 60 sampai 1 / 100 detik. Jadi jangan goyang saat mengambil gambar, atau kamu akan mendapati hasil foto yang goyang (shaking)
Kamera ini mempunyai sistem pemutar dengan roda bergerigi dengan tombol shutter hijau dengan bentuk persegi panjang.
View findernya yang agak ke kiri menyebabkan paralax errornya yang cukup berpengaruh, apalagi kamera lo fi seperti ini jarang dilengkapi paralax compentation
ISO yang direkomendasikan untuk kamera ini ISO 100 sudah cukup untuk kondisi cuaca cerah di Indonesia yang terletak di kahtulistiwa
Sepertinya mereka lupa untuk mendesain speed blub pada kamera ini, jadi jika ingin mengambil foto di tempat yang kurang cahaya coba gunakan ISO yang lebih tinggi atau dengan Flash. Dan ada satu lagi tidak adanya fitur multiple exposure, tapi untung saja sistem kamera ini dapat diakali dengan jurus tiga jari.
Fokus di kamera ini lumayan membingungkan. Kamera ini mempunyai fokus hanya sekitar 0,5 meter sampai 2 meter. Jadi kamera ini tidak terlalu cocok bila kamu ingin mendapatkan gambar landscape yang fokus. Tapi kamera ini cocok untuk foto portrait atau jarak dekat.
Jangan berharap kamu akan mendapatkan flare dari kamera ini, setelah saya coba berkali kali untuk mengambil foto menghadap matahari, saya mendapati hasilnya tanpa flare sama sekali, kalaupun muncul flare tidak berbentuk lingkaran seperti pada Vivitar UWS
Vignette di kamera ini lumayan unik, terkadang muncul di sebelah saja , tapi paling banyak muncul di bagian atas gambar, kemungkinan besar terjadi vignette karena pengaturan aperture unik berupa plat yang menutupi bagian bawah saja
Hot shoenya yang tebal kadang tidak muat untuk beberapa flash. Dan untuk flash dengan ukuran besar kadang sampai menutupi tombol shutter
Karena umur kamera ini yang lumayan tua, perlu untuk membersihkan lensanya, cukup dengan air dan lap yang lembut, agar didapatkan hasil foto yang lebih jernih
Plus
Kamera ini layak untuk dimiliki penggemar lo-fi / toycam Indonesia, apalagi kamera buatan Indonesia ini sudah tidak diproduksi lagi, hanya sebagian didapatkan dari pasar loak
Dengan harga yang lumayan murah, hasilnya hampir bersaing dengan Holga 135 (BC)
Minus
Tidak ada fitur Blub dan fokus yang lumayan aneh
Spesifikasi Teknik Fujica M1
Merek : Fujica
Model : M-1 / MA-1
Negara pembuatan : Indonesia
Awal produksi : 1982
Film format : 135 atau 35mm
Aperture : Flash f/8, Cloudy f/8, dan Sunny f/11
Shutter Speed : Sekitar 1/60 sampai 1/100 detik
Fokus : Free fokus dengan jarak terdekat 0,5 meter
Format gambar : 24mm X 36mm
Lens : 42mm f/8
Recommendasi ISO : 100
Dimensi : 11,4 cm x 7,1 cm x 5,4 cm
Berat: : 180 gram
Akesori : flash, hand strap, lens cap, soft case, manual book
Link yang relevan
Profil pembuat kamera Fujica M1
http://www.pdat.co.id/ads/html/S/ads,20030625-93,S.html
Review Fujica M1 oleh Dimas Ario
http://thepopism.multiply.com/photos/album/61/Selayang_Pandang_Mengenai_Kamera_Fujica_M1
Review Fujica M1 oleh Dimas Ario di Blog FourCornersDark (Nic Nichols)
http://nicnichols.com/FourCornersDark/?page_id=790
Spesifikasi Teknik Fujica M1
http://www.collection-appareils.fr/fuji/html/fujica_ma_1.php
Tidak ada komentar:
Posting Komentar